Senin, 25 Januari 2010


TRAINING APBDES
Training APBDes yang dilakukan oleh FORMASI dilakukan di 2 desa yaitu, di desa Pasir kecamatan Ayah, dan desa Karanggadung kecamatan Petanahan, pelatihan ini ditujukan kepada masyarakat agar masyarakat paham dan bisa dalam membuat dan memahami penganggaran desa, pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, isi training ini dianataranya tentang pemahaman RKA bail RKA Pendapatan, Belanja, rekapitulasi RKA Belanja langsung, rincian APBDes, Ringkasan APBDes, dan DPA.

Sabtu, 23 Januari 2010

REFORMASI BIROKRASI

Reformasi Birokrasi Depkeu Patutkah Didukung?

Berbicara mengenai program reformasi birokrasi yang tengah dijalankan Departemen Keuangan seringkali membuat kita terjebak memfokuskan diri pada soal remunerasi. Kita mengabaikan bahwa esensi dari program reformasi birokrasi adalah memberikan pelayanan publik yang lebih baik, dan meningkatkannya secara terus menerus. Untuk dapat memberikan pelayanan terbaik, organisasi harus diatur dan disusun berdasarkan fungsi untuk menghasilkan output dan outcome yang sesuai dengan pelayanan yang diharapkan masyarakat. Seiring dengan hal itu, proses bisnis juga harus dibenahi agar tidak saja akuntabel dan transparan, tetapi juga ringkas, singkat, dan murah. Untuk menjalankan itu semua dibutuhkan SDM yang kompeten serta bekerja secara terukur dan disiplin. Di titik inilah kita baru relevan membicarakan reward dan punisment.

Berbagai media telah mengungkapkan bahwa reformasi birokrasi di Depkeu merupakan tuntutan dari reformasi yang dilaksanakan Pemerintah di bidang keuangan negara pada tahun 2003 yang ditandai dengan lahirnya UU Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Pengelolaan Keuangan Negara; UU Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Bendahara Umum Negara; dan UU Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pertanggung-jawaban dan Pelaporan Pelaksanaan Keuangan Negara. Ketiga UU tersebut merupakan reformasi dari peraturan warisan kolonial yaitu ICW dan IAR.

Di sisi lain, Depkeu merupakan instansi yang strategis, karena hampir seluruh aspek perekonomian negara berhubungan langsung dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh Depkeu. Depkeu bersifat holding type organization dengan permasalahan yang sangat kompleks. Instansi ini memiliki kantor vertikal terbesar dan tersebar di seluruh Indonesia yang memberikan pelayanan langsung kepada publik. Tuntutan masyarakat juga sangat tinggi akan profesionalisme birokrasi Depkeu. Otoritas fiskal di dunia internasional pada umumnya telah memberikan pelayanan kepada publik secara efektif dan efisien. Selain itu, jumlah pegawai yang cukup besar sekitar 62 ribu orang

Tidak banyak yang tahu bahwa reformasi birokrasi di Depkeu telah dirintis sejak akhir tahun 2002, melalui penataan organisasi, perbaikan proses bisnis, dan peningkatan manajemen Sumber Daya Manusia. Pada tahun 2007, dilakukan penyempurnaan program reformasi birokrasi melalui pencanangan program utama reformasi birokrasi yang mencakup :

(i) Penataan Organisasi, meliputi : modernisasi organisasi, pemisahan, penggabungan, dan penajaman fungsi organisasi;
(ii) Perbaikan Proses Bisnis, meliputi: analisis dan evaluasi jabatan, analisis beban kerja, dan penyusunan Standar Prosedur Operasi (SOP); dan
(iii)

Peningkatan Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM), meliputi : penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi, pembangunan assessment center, penyusunan pola mutasi, peningkatan disiplin, dan pengintegrasian Sistem Informasi Manajemen SDM.

Menurut berbagai media, hingga saat ini telah terjadi perubahan mendasar di Depkeu terkait dengan reformasi birokrasi, antara lain program penataan organisasi dan peningkatan manajemen Sumber Daya Manusia yang terus berjalan. Sementara, program perbaikan proses bisnis melalui analisis dan evaluasi jabatan telah menghasilkan 5.225 uraian jabatan (job description), spesifikasi jabatan (job specification), peta jabatan (job map), dan 27 peringkat jabatan (job grade) di Departemen Keuangan. Program perbaikan proses bisnis melalui penyusunan SOP telah menghasilkan 6.292 SOP di lingkungan Departemen Keuangan. Dalam upaya meningkatkan pelayanan publik, telah ditetapkan dan dipublikasikan 35 SOP layanan unggulan, yang memuat waktu, biaya dan janji layanan sebagai program quick win Reformasi Birokrasi Departemen Keuangan. Program layanan unggulan tersebut melibatkan DJA, DJPB, DJP, DJBC, DJKN dan Bapepam/LK.

Seiiring dengan hal tersebut, telah dijalankan pula program pendukung reformasi birokrasi di Departemen Keuangan, yaitu pendirian asessment center yang bertugas mensinkronisasikan pekerjaan (job) dengan kompetensi SDM, pengembangan Sistem Informasi Manajemen SDM, penerapan pedoman disiplin, pembentukan Majelis Kode Etik, penyusunan pola mutasi, dan pelaksanaan pelatihan berbasis kompetensi. Berdasarkan hasil kajian baik yang dilakukan oleh internal maupun eksternal unit-unit pelayanan Departemen Keuangan yang telah direformasi mengalami kemajuan yang signifikan terutama dalam hal pelayanan kepada publik. Hal ini juga diiringi dengan menurunnya peluang korupsi, budaya kerja menjadi semakin baik, dan keluhan masyarakat menurun. Diharapkan dengan penerapan sistem reward and punishment yang seimbang hal-hal tersebut dapat meningkat lebih baik lagi.

Saat ini Pemerintah telah memutuskan bahwa reformasi birokrasi dilaksanakan terlebih dahulu di MA, BPK, KPK, dan Kementerian PAN, selain Departemen Keuangan sebagai percontohan. Secara nasional pelaksaan reformasi birokrasi di berbagai departemen/kementerian/lembaga dikoordinasikan oleh Kementerian PAN.

Jumat, 22 Januari 2010

Organisasi SWADAYA MASYARAKAT

ORGANISASI SWADAYA MASYARAKAT


Apakah Masyarakat Warga

Yang dimaksud dengan masyarakat warga dalam hal ini adalah terjemahan umum dari civil society yang secara konsepsional dapat diuraikan sebagai berikut di bawah ini.

Civil society atau masyarakat warga adalah organisasi-organisasi masyarakat warga yang diprakarsai dan dikelola secara mandiri oleh warga, yang secara damai berupaya memenuhi kebutuhan atau kepentingan bersama, memecahkan persoalan bersama dan atau menyatakan kepedulian bersama dengan tetap menghargai hak orang lain untuk berbuat yang sama dan tetap mempertahankan kemerdekaannya (otonomi) terhadap institusi negara, keluarga, agama dan pasar.

Civil Society is totally of self initiating and self regulating organizations, peacefully pursuing a common interest, advocating a common cause, or expressing a common passion; respecting the right of others to do the same, and maintaining their relative autonomy vis-à-vis the state, the family, the temple and the market
(Saad Eddin Ibrahim, Nurturing Civil Society at the World Bank, Dec 1996)

Secara singkat sering kali masyarakat warga dirumuskan sebagai ; Organisasi-organisasi masyarakat warga yang diprakarsai dan dikelola oleh warga masyarakat yang posisinya berada diantara keluarga dan negara

Civil society is generally defined as the self initiating and self regulating organizations that are situated between the household and the state
(Saad Eddin Ibrahim, Nurturing Civil Society at the World Bank, Dec 1996)


Ciri Utama Organisasi Masyarakat Warga

Ciri utama suatu organisasi masyarakat warga adalah sebagai berikut.
 Adanya kesetaraan, dimana organisasi masyarakat terbentuk sebagai himpunan warga yang setara
 Tiap anggota atau warga berhimpun secara proaktif, yaitu telah mempertimbangkan berbagai aspek sebelum bertindak, karena adanya ikatan kesamaan (common bond) seperti antara laín kepentingan, persoalan, tujuan, dsb.
 Tiap anggota atau warga berhimpun secara suka rela dan bukan karena terpaksa karena adanya paksaan
 Membangun semangat saling percaya
 Bekerja sama dalam kemitraan
 Secara damai memperjuangkan berbagai hal termasuk dalam hal ini menanggulangi kemiskinan
 Selalu bersikap menghargai keragaman dan hak azasi manusia sebagai dasar membangun sinergi
 Menjunjung nilai-nilai demokrasi, dalam konsep musyawarah, dalam setiap keputusan yang diambil
 Selalu mempertahankan otonomi atau kemerdekaan dari berbagai pengaruh kepentingan.
 Mampu bekerja secara mandiri


Posisi Organisasi Masyarakat Warga

Secara tegas dapat dikatakan bahwa organisasi masyarakat warga ini adalah himpunan warga yang posisinya :
• di luar institusi pemerintah
• di luar institusi militer
• di luar institusi agama
• di luar institusi pekerjaan atau usaha
• di luar institusi keluarga

Jadi tidak ada yang diwakili, dalam hal ini semua orang sebagai warga mewakili diri sendiri jadi semua dalam kesetaraan, meskipun mungkin saja kedudukan sehari-hari seorang adalah kepala sekolah, yang lain tukang sapu dinas kebersihan, yang lain lagi tukang pos, guru, direktur suatu perusahaan, dokter, komandan kodim, pendeta, dsb dalam himpunan masyarakat warga kedudukan mereka setara yaitu sesama warga. Oleh sebab itu masyarakat warga baik secara keseluruhan maupun dalam arti himpunan atau paguyuban warga setempat selalu memiliki kemerdekaan sendiri (independency)

Sabtu, 16 Januari 2010

Buyar Winarso Balon ( Bakal Calon ) Bupati Kebumen membawa Dalang Entus Ke Alun-alun Kebumen.

Dalang mbeling dari Tegal, Ki Enthus Susmono, bakal beraksi di Alun-alun Kebumen, Jawa Tengah, malam nanti (Sabtu 16/1) mulai pukul 20.00 WIB. Lakon 'Lahirnya Parikesit' dipersembahkan Ki Enthus untuk pendukung Calon Bupati Kebumen H Buyar Winarso SE.

"Malam nanti, H Buyar Winarso SE akan mendeklarasikan sebagai Calon Bupati Kebumen periode 2010-2015. Sebagai bentuk kepedulian terhadap seni dan budaya Indonesia yang adiluhung, akan digelar wayang kulit semalam suntuk bersama Ki Enthus dengan lakon 'Lahirnya Parikesit'," jelas ketua penyelenggara sekaligus Ketua DPC PPP Kebumen, H Yusuf Cahyono BSc, Sabtu (16/1) pagi.

Dalam Pilkada Kebumen 11 April 2010, Buyar Winarso diusung oleh PPP, PAN dan PKNU. Namun menurut Yusuf, sejumlah partai politik yang lain juga sudah siap bergabung untuk memenangkan Buyar Winarso dalam Pilkada mendatang.

Terkait dengan siapa wakil bupati yang akan mendampingi Buyar Winarso, Yusuf menegaskan sudah ada. "Siapa wakil bupatinya, akan diumumkan bersama dengan pembentukan koalisi partai politik pendukung Buyar Winarso," ujar Yusuf yang didampingi Ketua DPD PAN Kebumen H Barli Halim SE dan Ketua DPC PKNU Kebumen H Juhri Salim. (Suk)

Indahnya Matahari Terbenam ( Sebuah Refleksi dalam hari jadi Grafika Group )

15 Januari merupakan salah satu hari yang bersejarah bagi Grafika Group, karena merupakan hari jadinya. tepat pukul 19.30 di aula Hotel Grafika gombong juga dihembuskan aura kebahagiaan semua karyawan dari Grafika Group dan para tamu undangan, dengan membawa tema indahnya matahari terbenam Pak Kuswintoro atau yang lebih akrab dengan panggilan Om Lim, mengucapkan Syukur atas hari jadi Grafika Group. beliau juga merefleksikan perjalanan grafika Group, Satu kutipan kata " Kekayaan yang sebenarnya adalah teman ". beliau menjelaskan kekayaan bukanlah dilihat dari uang, ATM apalagi kartu credit. hadir pula dalam acara tersebut Bupati Kebumen " Bpk. KH. Nashirudin Al Mansyur " beserta beberapa kepala dinas di lingkungan Kab. Kebumen, Formasi ( Forum Masyarakat Sipil ), Camat Sempor, Danramil, Perdamen ( Persatuan Pemuda Kebumen ) dan tamu undangan yang lain. Om Lim dikalangan pemuda memang dikenal sebagai Inspirator dalam melakukan pembangunan dan perubahan, Om Lim juga yang sangat berjasa dalam melahirkan Perdamen.

Dalam sambutannya Bpk. KH. Nashirudin Al Mansyur menjelaskan tema malam ini sama dengan tema saya Indahnya Matahari Terbenam. Karena saya sekarang juga sedang menikmati hal tersebut, dalam beberapa bulan ini merupakan masa terakhir jabatan Bupati dan Wakil Bupati Kebumen periode 2005-2010. dan selanjutnya pada bulan april Masyarakat Kebumen akan mencari Bupati/Pemimpin Kebumen sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat. maka dari itu sekarang bermunculan " Balon " , atau bakal calon Bupati dan Wakil Bupati, yang sudah terpapang gambarnya ada Pak Poniman, Pak Buyar, termasuk saya . ( Sambutan Bpk. KH. Nashirudin Al Mansyur )

Suasana Politik Kebumen akhir-akhir ini memang sudah mulai memanas bakal-bakal calon sudah mulai menunjukan manuver-manuver politik.
Bapak Nashirudin Al Mansyur direncanakan akan berdampingan dengan Bp. Probo Indartono ( Mantan ketua DPRD ). akan mencalonkan sebagai pasangan yang akan di usung oleh Partai demokrat, PKB .

Petikan terakhir dari salah satu pemuda di Kebumen yang menghadiri acara refleksi Grafika Group " Om Lim Kau adalah motivator dan Inspirator Pemuda di Kebumen, Semoga selalu sukses Om nasehat dan bimbinganmu selalu ku tunggu, untuk kemajuan Pemuda Kebumen'.

Kamis, 14 Januari 2010

PERPRES RINCIAN APBN 2010


Jakarta, Budget Info -- Sebagai pelaksanaan sistem penganggaran berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, serta mengikuti ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004, setelah Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2010 ditetapkan, maka Pemerintah menetapkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2009 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (ABPP) Tahun Anggaran 2010.

Rincian ABPP Tahun 2010 disusun berdasarkan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara serta telah dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan Dewan Perwakilan Daerah.

Semoga Peraturan Presiden Nomor 51 Tahun 2009 dan Lampirannya ini bermanfaat dan dapat menjadi salah satu acuan bagi Kementerian Negara / Lembaga, DPR, DPRD, aparat pemeriksa serta pihak terkait dalam melaksanakan tugas dan kegiatannya.

Rabu, 13 Januari 2010




TRAINING GENDER BUDGET UNTUK KOMUNITAS

DASAR PEMIKIRAN

Banyaknya regulasi yang menjamin adanya keterlibatan perempuan dalam setiap aspek proses pengambilan kebjakan public, tidak serta mendorong akses dan partisipasi perempuan meningkat signifikan. Bahkan ada kecenderungan mainstreaming gender hanya berkutat pada retorika kebijakan belaka. Yang lebih parah lagi bahwa kebijakan responsive gender selalu diidentikkan hanya pada persoalan perempuan semata.

Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan Nasional, UU no. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga ( UUPKDRT ), UU no.21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang ( UU-PTPPO ) dan peraturan presiden No. 7 tahun 2005 tentang RPJMN 2004 – 2009 yang menyebutkan sasaran pembangunan pemberdayaan perempuan adalah : terjaminnya keadilan gender dalam berbagai perundangan, program pembangunan, dan kebijakan public, menurunnya kesenjangan pencapian pembangunan anatara perempuan dan laki-laki, menurunnya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak serta meningkatnya kesejahteraan perempuan dan anak. Bahkan yang terkini dan popular tentang adanya kesepakatan dalam Millenium Development Goal’s (MDG’s).

Berdasarkan data statistic gender yang disusun oleh Biro Pemberdayaan Perempuan tahun 2006, dijumpai masih banyaknya kesenjangan gender yang dialami oleh perempuan terutama pada indicator Gender Development Index (GDI ) seperti rata-rata lama sekolah, melek huruf, usia harapan hidup dan akses pada ekonomi, kesenjangan tersebut terjadi disebabkan oleh berbagai hal berkaiatan dengan social budaya, intepretasi agama, struktur ekonomi, hukum dan perundang-perundangan.

Dalam pembangunan pada hakekatnya ditujukan kepada seluruh masyarakat dengan tidak membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan, antara orang dewasa dan anak-anak. Karena laki-laki dan perempuan mempunyai hak yang sama untuk berperan dalam menikmati hasil pembangunan, tetapi kondisi riilnya sekarang dalam proses perencanaan dan penganggaran pembangunan masih cenderung bias elit dan bias laki-laki,. Walaupun partisipasi perempuan dalam proses tersebut sudah mulaii dibuka, walaupun masih ada kesan keragu-raguan bagi perempuan dalam ikut menyuarakan permasalahan-permalsahannya

Permasalahan gender merupakan masalah krusial yang perlu ditangani dengan serius untuk mewujudkan kesetaraan gender diberbagai bidang pembangunan., terutama dalam keadilan kebijakan perencanaan dan penganggaran.. Maka kesadaran dan partisipasi masyarakat khususnya komunitas akar rumput , umumnya elemen masyarakat sipil sangat dibutuhkan baik sebagai subjek maupun objek pembangunan. Berangkat dari pemikiran tersebut Forum Masyarakat Sipil (FORMASI ) bekerja sama dengan SEKNAS FITRA dan Ford Foundation akan menyelenggarakan Training Gender Budget untuk Komunitas.

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud diadakannya pelatihan ini adalah diharapkan tumbuhnya kesadaran dan partisipasi bagi kelompok masyarakat sehingga dapat mengadvokasi dan merumuskan kebijakan pembangunan yang responsive gender.

TUJUAN UMUM

Tujuan umum dari Pelatihan ini adalah untuk Mendorong penguatan kapasitas dan kesadaran kritis berbagai elemen masyarakat sipil, terutama komunitas akar rumput terhadap pentingnya kebijakan anggaran yang responsif gender.

TUJUAN KHUSUS

Sedangkan tujuan khusus dari Pelatihan ini adalah:

1. Meningkatkan pengetahuan tentang kesetaraan gender

2. mengetahui arah kebijakan daerah terkait pembangunan daerah yang responsive gender.

3. Meningkatkan kapasitas peserta tentang tekhnik-tekhnik analisa gender budget.

4. Meningkatkan kapasitas untuk melakukan advokasi gender budget.

OUT PUT

Training Gender Budget diharapkan menghasilkan :

1. Peserta memahami pengertian dan makna kebijakan anggaran responsive gender

2. Peserta kebijakan daerah tentang kebijakan pembangunan responsive gender

3. Peserta pelatihan memiliki pengetahuan dan keterampilan menganalisa kebijakan anggaran yang responsive gender.

4. Peserta dapat melakukan advokasi terkait anggaran yang responsive gender.

MATERI & NARA SUMBER

Training Gender Budget secara umum akan membahas tentang pemahaman kesetaraan gender dan praktek analisis anggaran yang responsiv gender, serta potret kebijakan yang responsiv gender yang ada di Kabupaten Kebumen.

Adapun Nara Sumber dan Fasilitator yang akan memfasilitasi kegiatan training ini adalah sebagai berikut :

1. Analisa Anggaran yang responsiv gender

Oleh : Zakky IDEA Jogjakarta

2. Potret Kebijakan Pembangunan Daerah Kebumen yang Responsif Gender

Oleh : Puji Rahayu ( Kepala BPPKB Kab. Kebumen )

3. Review Membaca R/APBD 2010

Oleh : Mustika Aji

4. Advokasi Kebijakan ARG ( Anggaran Responsive Gender )

Oleh : Yusuf Murtiono

5. Penguatan Pengorganisasian Comunitas

Oleh : Petruk MBM

METODE PEMBELAJARAN

Selama pelatihan berlangsung metode pembelajaran yang digunakan adalah menggunakan motede andragogi, dimana semua peserta bukanlah gelas kosong yang harus diisi, tetapi semua mempunyai hak untuk saling mengisi melalui metode ceramah, diskusi, sharing, brainstorming, diskusi kelompok dan diskusi pleno.

PESERTA

Peserta Training Gender Budget berjumlah 20 Orang,

Adapun secara rinci peserta terdiri dari :

- Unsur Desa : 5 orang

- Unsur Tokoh Pendidikan : 1 orang

- Unsur LSM, Ormas Kebumen : 12 orang

- Unsur Perguruan Tinggi : 2 orang

PERLENGKAPAN YANG DIBUTUHKAN

Selama Training Gender Budget berlangsung diperlukan berbagai peralatan untuk menunjang kegiatan dimaksud yang meliputi : Kertas Plano, Selotif Kertas, KIT peserta, LCD, Kamera digital, kertas HVS, spidol, karter, lem, guntig,komputer, printer, dll.

FASILITAS PESERTA

Seluruh peserta Training Gender Budget akan mendapatkan fasilitas berupa : KIT, Materi, Coffe Break, makan, Penginapan dan uang transport

WAKTU & TEMPAT

Kegiatan Training Gender Budget akan dilaksanakan pada tanggal 9-10 Januari 2010, bertempat di Hotel Wisata Benteng Vander wicjk Gombong.

PENUTUP

Demikian TOR dibuat, atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Kebumen, 03 Januari 2010