Minggu, 22 November 2009

Desa Pinter



Meski penyelesaian tender Desa Pinter (desa pakai internet) masih molor akibat terganjal kesiapan dokumen, namun Depkominfo tetap akan memprioritaskan penyediaan komputer beserta akses internetnya di 100 desa terpilih.

"Persiapan dokumen tender Desa Pinter masih belum selesai. Namun dari 5.738 desa dan kecamatan yang masuk dalam program, ada 100 desa yang akan kami dahulukan," ujar Kepala Pusat Informasi Depkominfo, Gatot S Dewa Broto.

100 desa ini sengaja didahulukan Depkominfo demi menyukseskan program 100 hari yang diusung Menkominfo Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II, Tifatul Sembiring. Tifatul menargetkan dalam tiga bulan pertamanya menjabat, 100 desa dengan masing-masing memiliki satu komputer.

Tender Desa Pinter sendiri sejatinya diadakan bagi 5.738 kecamatan dengan total pagu anggaran tahun pertama Rp 370,5 miliar. Depkominfo melalui Balai Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan (BTIP) Ditjen Postel mengalokasikan pengerjaan proyek Desa Pinter ini dari dana Universal Service Obligation (USO) menjadi 11 paket pekerjaan.

Tahapan prakualifikasi untuk 11 paket pekerjaan itu pun telah dilaksanakan. Hasilnya, 19 dari 25 perusahaan yang mendaftar dinyatakan lolos masuk tahapan prakualifikasi. Beberapa di antaranya yang lolos adalah Telkomsel, Telkom, Indosat Mega Media (IM2), dan Rahajasa Media Internet.

Mulanya, tender Desa Pinter diharapkan sudah mendapatkan pemenang pada akhir November ini. Namun tender dipastikan molor karena dokumen pemilihan Penyediaan Pusat Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan (PLI-K) belum sempurna.

Penyempurnaan dokumen mau tak mau dilakukan demi menepis isu yang berkembang di kalangan peserta tender bahwa adanya persyaratan yang mengarah pada merek
tertentu untuk pengadaan barang. Akibatnya, pemenang tender baru bisa diketahui
pada pertengahan Desember nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar